Hei Readers, kali ini gue mau menceritakan sebuah kisah dramatis romantis tragis kritis-_- (berlebihan kali ya) seekor kucing yang mendatangi rumah gue :3 Gue mau cerita gimana kok bisa kucing yang sering mendatangi rumah gue tiap malam jum'at (pocong kali) tiap hari lah, bisa nginep dan tinggal di rumah gue.
Ok, first of all I would say.. (no no, that's the beginning of Speech)
Oke, long time ago, every night, in my dream~ syalala
OKE, sekarang gue serius
Once upon a time, sekitar 2,5 bulan yang lalu, bulan April kalo gak salah.. Ada seekor kucing berbelang tiga yang hidup di komplek Perumdam ini, tempat tinggalnya mungkin cuma beralaskan tanah dan beratapkan seng (memang tragis)
Pas malam-malam, kucing belang itu terus mendatangi rumah gue, karena gue kasihan dan gue salah satu PECINTA KUCING so, aku beri makan sembunyi-sembunyi dari Bunda dan Ayahku.
Lo tau gak apa alasannya kenapa gue harus sembunyi-sembunyi?
Gini ya,
Bunda gue itu orangnya pecinta kebersihan, awalnya juga pecinta kucing, tapi karena ada sesuatu hal Bunda gue jadi gak suka sama yang namanya kucing. Kata beliau ginilah begitulah kucing itu ada virus Tokso-nya.
Sama halnya dengan Ayah gue. Adik beliau atau tante gue, dulunya pernah mengidap virus Tokso itu, dan Alhamdulillah sekarang sudah ditangani dokter(udah lama malahan ._.) Oleh karena itu, Ayah gue melarang gue menyentuh kucing sedikitpun (kritis)
Lanjut.
Karena malam pertama *eitss maksudnya malam pertama di mana kucing itu datang ke rumah gue dan gue beri makan, esoknya kucing belang itu datang lagi ke rumah gue bahkan malam-malam berikutnya sang belang datang lagi ke rumah gue, bahkan kucing itu menunggu keluarnya gue dari rumah di depan pintu
"bisa habis nih pasokan makanan di rumah" pikirku, tapi biarlah, gue juga kasihan melihat kucing itu, sudahlah kurus, wangi lagii -_- wangi yes
Hingga pada suatu malam, gue dan sekeluarga sedang menonton TV, gue mendengar suara anak kucing ._. Gue lihat di balik jendela, Ohmy to the God, Ternyata eh ternyata, si belang (baca : kucing belang) itu membawasertakan anak-anaknya ke rumah, ampuun kalo Bunda gue tau soal ini bisa berabeh :o Gue panik sumpah
"Gimana dia berlindung di saat hujan"
"Dimana mereka tidur?"
"Di luar sana gelaaap"
"Nanti kalo anak-anaknya dimakan kucing buas lain gimana?"
"Nanti kalo ada anjing lewat depan rumah dan anak-anak kucingnya keluar pagar, NANTI GIMANA????????????"
Truss gue curcol dikit sama abang gue tentang kepanikan gue terhadap sang belang dan anak-anaknya. Jadi abang gue berinisiatif memberi tempat tidur buat si kucing. Abang gue mengambil kardus bekas air mineral gelas, lalu menaruh kain bekas di dalamnya dan ditaruh dekat kucing-kucing-kucing (baca :si belang + 2 ekor anaknya) daan lumayan tenang hati ini :') yaa walaupun mereka masih tinggal di halaman rumah gue.
Trus paginya, gue bangun tidur (iyaa bangun tidur, masa lanjut tidur-_-) Gue melongo, Bunda gue kayak bikin apa gitu, nasi ditambah potongan-potongan kecil daging ikan masakan Bunda. Kiranya, Bunda gue mau kasih makan tuh kucing (OMG kuadratttt) Ternyata Bunda gue udah tau kalo gue menaruh kucing-kucing itu di halaman rumah -_- dan ya Ampuun, mimpi apa gue semalam, Bunda gue gak marah gitu, malahan Bunda gue mengelus-elus tuh kucing..
Gue bengong dan heran melihat Bunda gue mengelus kucing-kucing itu. Bunda gue berkata "Lihatlah, kucingnya lebih sayang sama Bunda ketimbang sama kamu" -_- *gubrakkk hehe gue nyengirr, syukurlah Bunda gak marah, bahkan Bunda gue setuju dengan ide yang dipelopori oleh abang gue itu~
So, mulai hari itu, gue mulai merawat kucing-kucing itu. Bukan. Kita sekeluarga yang merawat mereka :) Gue seneeeeeeng bangeeet (yea finally) yaa meskipun Bunda gue mengizinkan gue buat ngerawat kucing-kucing itu di halaman rumah, bukan di dalam rumah. Okefine. That's allright.
Semenjak momentum yang berharga itu, tiap harinya gue disibukkan oleh akivitas memberi makanan untuk anak-anakku ituloooh, pulang sekolah, pulang dari main, pulang dari warung~
Anak-anaknya unyu-unyu loh-loh -_-
Setelah satu bulan lamanya gue merawat dengan baik kucing-kucing gue, lihatlah perubahan yang tampak di tubuhnya, pundaknya lebih berbidang, mata;hidung;telinga yang bersiih, perut yang lebih sixpack (bitch please-_-) perut yang lebiih nduuut--> The main purpose, I wanna make "si belang" being fat. Because, I love fat cat {} biggy bigger bagger *plak sudah 2 ekor nyamuk gue tepuk di kaki gue -_- aneh ya, suka kali nyamuk itu menghinggap di kaki yang putih *setdaaah eh emang fakta loh -_-
So that's the story about the way of adopting road cat (bener gak? road cat=kucing jalanan) Semoga readers dapat hikmah dari cerita yang singkat, padat, jelas, akurat inii. Thanks.
Kisahnya hampir mirip dgn sejarah kedatangan kucingku yang datang tanpa sms dulu.....kbetulan belangnya juga ada tiga..hahaha
ReplyDeleteWaah sama
DeleteBagaimana kabar kucing Anda Sekarang?
Terimakasih sudah membaca dan memberi komentar :)
Alhamdulillah sama
ReplyDeleteAlhamdulillah sama
ReplyDelete